Sabtu, 07 Juni 2014

MAKALAH ASKEB KEHAMILAN MITOS TERKINI



ASUHAN KEBIDANA KEHAMILAN
MITOS TERKINI DALAM KEBIDANAN

Dosen pengampu
Rizka Ayu Setyani, SST

Disusun oleh :
H. Avanta Holy P          (13140146)
Dian Wulandari Tualu (13140162)
Noveria Eta                   (13140183)
Queen Mairiza N.K       (13140138)

Kelas : B.10.3
D4 Bidan Pendidik
2013/2014

Mitos Terkini Dalam Kebidanan
Pada saat kehamilan :
1.       Memakan daun kemangi dan kisik selama kehamilan akan membuat plasenta lengket sehingga dapat mempersulit persalinan.
Pendapat kelompok :
Daun kemangi dan kisik merupakan salah satu jenis sayur-sayuran. Kita ketahui bahwa sayur sangat baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, sampai saat ini belum ada penelitian yang mengatakan bahwa daun kemangi atau kisik berbahaya bagi kesehatan wanita hamil. Lengketnya plasenta pada saat persalinan bukan dikarenakan ibu pernah memakan daun kemangi atau kisik tetapi plasenta yang lengket biasanya terjadi pada ibu yang pernah mengalami kuret atau ibu yang sudah mempunyai anak yang banyak. untuk ibu hamil yang mempercayai mitos ini , kita sebagai bidan harus menghormati kepercayaan ini. Tetapi untuk sayur sayuran yang lainnya ibu hamil harus banyak mengkomsumsinya karena untuk kesehatan ibu dan bayi.
2.       Jika ibu malas berdandan selama hamil, maka janin yang dikandungnya adalah laki-laki, sebaliknya jika ibu senang berdandan maka janin yang dikandungnya adalah perempuan.
Pendapat kelompok :
Pada dasarnya tidak ada hubungan antara suka atau tidaknya berdandan selama hamil dengan jenis kelamin janin yang dikandung. Perubahan kebiasaan selama kehamilan semata-mata karena faktor psikologis si ibu saja.
3.       Jika ibu menyukai warna-warna cerah selama kehamilan maka anak yang dikandungnya adalah perempuan.
Pendapat kelompok :
Warna merupakan selera yang bisa berubah-ubah tergantung dari mood si ibu. Jadi tidak ada hubungan antara warna dan jenis kelamin bayi yang dikandung.
4.       Jika bentuk perut ibu bulat berarti janinnya perempuan, jika bentuk perut ibu lonjong berarti janinnya laki-laki.
Pendapat kelompok :
Bentuk perut ibu yang berbeda-beda disebabkan oleh posisi janin dalam kandungan, elastisitas otot perut ibu hamil, dan jumlah cairan ketuban. Jadi bentuk perut ibu tidak ada kaitannya dengan jenis kelamin anak yang dikandungnya.
5.       Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang termasuk menyiangi ikan karena bisa membuat cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu. Selain itu ibu dilarang memukul kepala ikan saat menyiangi ikan karena nanti kepala bayi juga akan peyang seperti kepala ikan yang dipukul.
Pendapat kelompok :
Membunuh binatang tergantung niatnya, jika tujuannya baik maka hal ini dibenarkan,jika binatang tidak menggangu maka biarkan hewan itu hidup.  
6.       Ibu hamil harus membawa gunting atau paku dan ”jeringo bangle” yang dimasukkan kedalam dompet kecil kemanapun dia pergi. ”Jeringo bangle” adalah sejenis umbi-umbian yang memiliki bau yang khas dan dikeringkan serta dirangkai dengan menggunakan benang. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan ibu dari gangguan makhluk halus.
Pendapat kelompok : Yang membahayakan adalah gunting atau paku tersebut bisa melukai ibu jika ibu kurang berhati-hati. Maka berhati hati jika membawa benda benda tajam, dibwa di tas saja jangan dikantongin.
7.       Ibu hamil tidak boleh makan menggunakan sendok besar, agar bibir bayinya kelak mungil. Hal ini tentunya tidak ada hubungannya.
Pendapat kelompok : Bentuk bibir ataupun bentuk mata, hidung alis dan sebagainya itu merupakan faktor genetik yang menurun dari ayah atau ibu atau bahkan dari nenek dan kakek bukan tergantung dari faktor-faktor luar seperti itu.
8.       Ibu hamil tidak boleh makan ikan karena nanti saat melahirkan bayi akan bau amis.
Pendapat kelompok : Mengkonsumsi ikan tidak akan membuat anak menjadi berbau amis, ikan justru sangat bermanfaat karena mengandung protein dan zat lain yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak anak.
9.       Ibu hamil yang sering minum es maka bayinya akan menjadi besar.
Pendapat kelompok : Minum es selama kehamilan tidak akan menyebabkan janin menjadi besar, tetapi jangan terlalu banyak minum es, kecuali jika ibu hamil minum es yang ditambah sirup, madu, atau gula secara berlebihan. Kandungan kalori yang terkandung dalam gula inilah yang menyebabkan bayi memiliki berat di atas normal. Selain kelebihan gula, ukuran janin juga ditentukan oleh faktor genetik dan asupan nutrisi. Orang tua yang bertubuh besar sangat mungkin akan melahirkan bayi yang juga besar. Asupan nutrisi yang baik sangat mempengaruhi perkembangan fisik janin, sehingga janin akan berkembang dengan baik. Beberapa penyakit tertentu, seperti diabetes, juga bisa menyebabkan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang lebih besar.
10.   Mengurut/pijat perut ibu hamil agar posisi bayi bagus dan persalinan lancar. Mitos ini banyak dipercaya di masayarakat.
Pendapat kelompok : Mengurut perut ibu hamil dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran dan gangguan janin, yaitu janin mengalami stress atau tekanan. Atau ekstrimnya lagi bisa menyebabkan solutio plasenta.
11.   Ibu hamil harus membawa sapu lidi jika ingin berpergian. Hal ini dimaksudkan agar ibu tidak didekati oleh makhluk halus atau sebangsanya.
Pendapat kelompok : Secara rasional, makhluk halus akan takut mendekat jika ibu rajin beribadah, jadi tidak ada gunanya ibu membawa-bawa sapu lidi kemana-mana, hal ini hanya akan merepotkan saja. Bahayanya bisa melukai mata jika ibu tidak hati-hati.
12.   Selama hamil, ibu dilarang mengerok pada bagian bokong. Dikatakan bahwa mengerok bagian bokong ibu akan mengakibatkan kepala bayi akan bergaris-garis ketika lahir nanti.
Pendapat kelompok : Hal ini tidak ada hubungannya secara logika. Namun masyarakat banyak yang mempercayainya. Oleh karena itu kita harus menghormatinya.
13.   Selama hamil, ibu dilarang untuk makan menggunakan piring yang besar, karena nanti plasenta bayi akan besar juga sehingga sulit untuk melahirkan plasenta.
Pendapat kelompok : tidak ada hubungannya piring dengan plasenta. Karena plasenta terbentuk saat bayi mulai ada karna untuk sirkulasi O2.
14.   Selama hamil, ibu dilarang untuk duduk di depan pintu. Ditakutkan nanti pada saat persalinan bayi akan susah keluar jika ibu selama hamil sering duduk di depan pintu.
Pendapat kelompok : tidak ada hubungannya. Karena jika ibu hamil duduk di dpan pintu akan menutupi jalan.
15.   Ibu hamil dan suaminya tidak boleh melilitkan handuk di leher. Jika hal ini dilakukan maka bayi juga akan dililit oleh tali pusar sehingga akan mempersulit persalinan.
Pendapat kelompok : sebenarnya ini tidak ada hubungannya.

16.   Ibu hamil tidak boleh menaruh atau mengantungi sesuatu benda didalam saku baju atau celana. Jika hal ini dilakukan maka jika bayi yang dikandung laki-laki akan mengalami pembesaran pada bagian testisnya.

Pada saat persalinan:
1.       Wanita yang ingin melahirkan harus minum minyak kelapa agar proses persalinan berjalan lancar.
Pendapat kelompok : Meminum minyak akan masuk kesaluran pencernaan, jadi tidak ada hubungannya dengan proses persalinan. Malahan meminum minyak mungkin bisa membuat ibu menjadi mual dan muntah.
2.       Jika proses persalinan tidak lancar maka suami harus melangkahi istrinya.
Pendapat : Ini tidak bisa dibenarkan karena penyulit persalinan berasal dari ibu, bayi dan penolong. Malahan hal ini berbahaya karena tindakan melangkah ditakutkan akan terinjak pada perut ibu karena ibu sedang dalam keadaan kesakitan dan gelisah.
Perawatan persalinan :
         i.            Setelah melahirkan, ibu harus cebok dengan menggunakan air asam kandis atau air rebusan daun sirih agar kemaluan merapat.
       ii.            Setelah melahirkan perut ibu diolesi kapur sirih dan jeruk nipis agar perut cepat mengecil.
      iii.            Setelah melahirkan, setiap hari ibu harus menduduki batu bata yang telah dipanasi dan dilapisi kain lap sampai 40 hari setelah persalinan agar kemaluan cepat merapat.






Pada perawatan bayi baru lahir:
1.       Setelah tali pusar puput maka pusar harus diberi koin agar tidak bodong.
Pendapat : Pusar yang tali pusarnya baru puput memang biasanya akan terlihat sedikit menonjol, namun hal ini akan berkurang jika dinding perut bayi semakin kuat. Jadi tidak ada hubungannya koin dapat mencegah pusar bodong. Yang perlu diperhatikan adalah koin yang kotor bila ditempelkan ke pusar bayi yang baru puput akan menjadi sumber infeksi bagi bayi.
2.       Bayi harus sering diberi kopi agar tidak kejang (step).
Pendapat :  Kopi mengandung kafein yang tentu saja berbahaya bagi kesehatan bayi. Maka sebaiknya hal ini dihindari. Bayi yang kejang disebabkan karena panas tinggi jadi jika bayi demam segeralah konsultasikan ke dokter atau bidan.
3.       Perawatan plasenta:
o   Saat mencuci tembuni tidak boleh meludah. Karena anaknya nanti akan dibenci orang dan jika sudah bersih maka tembuni harus diberi asam dan garam agar tidak bau.
o   Plasenta bayi baru lahir, harus dicuci dan ditanam oleh ayah bayi. Dikatakan bahwa jika ayah yang mencuci dan menanam tembuni maka bayi akan patuh pada perintah ayah dan tidak akan melawan orang tua.
o   Plasenta bayi yang baru lahir, setelah dicuci hendaknya diinjak dahulu oleh kakak bayi jika bayi tersebut mempunyai kakak. Hal ini dimaksudkan agar bayi selaku adik akan menurut kepada kakak saat dia besar nanti.
o   Plasenta bayi harus diberi sisir, gula merah, kelapa, pensil, kertas, dan kembang tujuh rupa kemudian dimasukkan kedalam kendi baru dikubur. Hal ini dimaksudkan agar bayi tumbuh menjadi anak yang cantik/tampan, pintar, kuat, berguna bagi nusa bangsa dan agama serta disukai banyak orang.
4.       Pusar bayi yang puput disimpan, dan jika bayi sudah besar, pusar tersebut bisa menjadi obat jika bayi sakit dengan cara pusar direndam dan diminumkan air rendaman tersebut. Hal ini tidak bisa dibuktikan secara medis, ini hanya merupakan sugesti yang secara turun temurun dijalankan.
5.       Air mandi bayi pertama kali, harus dibuang disimpang empat jalan. Hal ini dimaksudkan agar bayi kelak menjadi orang yang supel, pandai bergaul dan disukai oleh banyak orang.
6.       Dibawah bantal bayi diletakkan ”jeringo bangle” yang di tusukkan di paku, potongan sapu lidi, buku yasin, dan kaca. Ini dimaksudkan agar bayi tidak didekati oleh makhluk halus.
Kesimpulan :
*      Beberapa mitos yang dikemukakan diatas masih terus membudaya dikalangan masyarakat.Mungkin sebagian ada yang bisa diterima secara logika, namun ada pula yang tidak bisa diterima dengan akal sehat. Mitos-mitos tersebut sulit untuk disingkirkan dari kehidupan masyarakat, sebagian besar masyarakat masih percaya dan selalu melakukan mitos-mitos tersebut. Hal ini tidak menjadi masalah selama tidak berbahaya. Kita sebagai bidan, hendaknya mengingatkan mitos-mitos yang bisa membahayakan ibu dan bayi. Kita juga tidak boleh melarang masyarakat untuk tidak melakukan mitos-mitos yang tidak berbayaha. Karena mitos-mitos ini bisa menjadi sugesti yang diyakini masyarakat, dan mungkin berguna untuk kenyamanan psikologis mereka.


Daftar Pustaka
 http://kagome9685.wordpress.com/2009/09/14/mitos-seputar-kebidanan-yang-menjadi-budaya-di-kota-prabumulih/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar