Sabtu, 07 Juni 2014

PERUBAHAN FISIK MAUPUN PSIKOLOGI PADA BUMIL

Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil Baik Secara Fisik Maupun Psikologi

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri atas ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, implantasi pada uterus,, pembentukan plasenta, serta pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai aterm.

Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang perlu kita perlakukan seperti orang sakit. Membantunya beradaptasi terhadap perubahan fisiologis saat kehamilan merupakan hal yang lebih dibutuhkan oleh seorang ibu hamil.

Paradigma ini perlu ditanamkan bagi masyarakat ataupun tenaga kesehatan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses terjadinya keluhan atau masalah pada ibu hamil sangatlah penting. Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna dan pada payudara, hal ini terjadi akibat dari pentingnya peranan hormon – hormon pada seorang wanita.
Perubahan – perubahan fisiologi pada ibu hamil baik secara fisik maupun psikologi akan lebih jelas dibahas seperti yang digambarkan pada kasus dalam makalah ini.
I.    PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
1.  Perubahan sistim reproduksi
a.  Uterus
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30 gram akan mengalami hipertrofi  dan hiper plasia, sehingga menjadi seberat 1.000 gram saat akhir kehamilan. Dinding lebih tipis (dinding korpus uteri 1.5 cm/kurang). Perubahan pada isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak.
b.  Serviks
Perubahan warna dan konsistensi
c.   Vagina dan vulva
Organ vagina dan vulva mengalami peningkatan sirkulasi darah karena pengaruh esterogen, sehingga tampak makin merah dan kebiru biruan. Perlunakan jaringan ikat
d.  Ovarium
Ovulasi tidak terjadi. Terjadinya kehamilan indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16 minggu
e.  Payudara
Nyeri, payudara bertambah besar karena hipertrofi alveoli mamae. Hiperpigmentasi areola
2.  Perubahan Sistim Sirkulasi
a.  Denyut nadi menigkat waktu istirahat sekitar 10 – 15x/menit
b.  Apeks jantung berpindah sedikit ke lateral.
c.   Bising sistolik pada saat aspirasi
d.  Kardiac output meningkat sekitar 30% tampak pada kehamilan 16 minggu.
e.  Sel darah merah makin meningkat jumlahnya agar mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemi fisiologis.
3.  Perubahan Sistim Respirasi
a.  Tidal volum meningkat pergerakan diafragma lebih besar akibat dari dorongan rahim, ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20%-25% dari biasanya.
b.  Penurunan PCO2 darah (alkalosis respiratorik).
Pada ibu hamil akan terlihat napas cepat, cepat lelah akibat dari kerja jantung dan paru – paru lebih berat
4.  Perubahan Sistim Gastrointestinal
Selama periode kehamilan kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan memberikan ASI. Perubahan metabolisme pada kehamilan antara lain :
a.    Metabolisme basal naik sebesar 15% - 20% dari semula terutama trimester ke III.
b.    Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEq/liter menjadi 145 mEq/liter karena hemodilusi darah dan kebutuhan mineral yang diperlukan janin.
c.    Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan serta persiapan laktasi..
d.    Kebutuhan kalori dan zat mineral meningkat, maka berat badan ibu hamil meningkat.
Oleh karena pengaruh estrogen pengeluaran asam lambung meningkat yang menyebabkan : air liur berlebihan, daerah lambung terasa panas terjadi mual dan sakit kepala terutama pada pagi hari (morning sickness), muntah berlebihan yang biasa disebut hiperimesis gravidarum, gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obsitipasi akibat hormon progesteron.
5.  Perubahan Sistim Renal
a.  GFR (glomerulus filtasi rate) dan aliran plasma ginjal meningkat.
b.  Konsentrasi kreatinin dan urea plasma menurun
c.   Glukosuria sehingga GFR turun dapat menimbulkan infeksi
Pengaruh desakan hamil muda atau pembesaran rahim seiring bertambahnya usia kehamilan menekan kandung kemih dan turunnya kepala bayi pada hamil tua akan menyababkan gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih.
6.  Perubahan Integumen
a.  Striae gravidarum
b.  Distensi rekti
c.   Pigmentasi berupa linea nigra
d.  Cloasma gravidarum karena peningkatan hormon estrogen dan progesteron
Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang
7.  Perubahan Metabolik
a.  Pertambahan berat badan 11kg
b.  Peningkatan retensi air
II.   Perubahan – Perubahan Psikologis
a.  TRIMESTER  I
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil.
Perasaan ambivalen ini biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti mual , kelemahan, perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi keguguran kembali atau teratoma. Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama.Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Pembuktian kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan.Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual, tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan 4 masing-masing.Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan cinta kasih tanpa seks.Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan, nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester pertama.
1.     Merasa tidak sehat dan benci kehamilannya.
2.     Selalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
3.     Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya sedang hamil.
4.     Mengalami gairah seks yang lebih tinggi tapi libido turun.
5.     Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
6.     Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
7.     Ketidakstabilan emosi dan suasana hati.
8.     Mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil
9.     Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada trimester pertama berbeda2, kebanyakan wanita hamil mengalami penurunan pada periode ini
Pada trimester I atau bulan-bulan pertama ibu akan merasa tidak berdaya dan merasa minder karena ibu merasakan perubahan pada dirinya. Segera setalah konsepsi kadar hormon estrogen dan progesterone meningkat, menyebabkan mual dan muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan pembesaran payudara
b.  TRIMESTER II
Trimester kedua sering dikenal sebagai periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.Namun, trimester kedua juga merupakan fase ketika wanita menelusur ke dalam dan paling banyak mengalami kemunduran.
Trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase: pra-quickening dan pasca-quickening. Quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah, yang menjadi dorongan bagi wanita dalam melaksanakan tugas psikologis utamannya pada trimester kedua, yakni mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri, yang berbeda dari ibunya.
Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh. Orang akan mengenali Anda sedang hamil .Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang labih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil. Trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik, dan ukuran perut wanita belum menjadi masalah besar, lubrikasi vagina semakin banyak pada masa ini, kecemasan, kekhawatiran dan masalah – masalah yang sebelumnya menimbulkan ambivalensi pada wanita tersebut mereda
Selain itu tanda – tanda lain adalah :
1.     Ibu sudah mulai merasa sehat dan mulai bisa menerima kehamilannya.
2.     Mulai merasakan gerakan bayi dan merasakan kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
3.     Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban.
4.     Libido dan gairah seks meningkat.
5.     Ibu merasakan adanya perubahan pada bentuk tubuh yang semakin membesar sehingga ibu merasa tidak menarik lagi dan merasa suami tidak memperhatikan lagi
6.     Ibu merasakan lebih tenang dibandingkan dengan timester I karena nafsu makan sudah mulai timbul dan tidak mengalami mual muntah sehingga ibu lebih bersemangat
7.     Biasanya ibu lebih bisa menyesuaikan diri dengan kehamilan selama trisemester ini dan ibu mulai merasakan gerakan janinnya pertama kali.
c.   TRIMESTER  III
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan bayi.Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya.Sebagian besar pemikiran difokuskan pada perawatan bayi.Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan wajah bayi itu kelak.Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga.Wanita mungkin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali, hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin, atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih bergantung pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat 6 Menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka dengan anda menjadi sangat penting.
Perubahan lainnya adalah :
1.      Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya.
2.     Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan dalam kondisi yang tidak normal.
3.     Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
4.     Tidak sabaran dan resah.
5.     Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
6.     Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.
DAFTAR  PUSTAKA
1.  Hidayati Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada kehamilan fisiologis dan patologis. Salemba medika. Jakarta
3.  Purwaningsih W. Dan Fatmawati S. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Nuha Medika. Yogyakarta
4.  Wikrijo Satro H. Et. Al. 2002. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar